Thursday, November 3, 2016

Waspada! Ternyata Bagian Tubuh Ini Sangat Bahaya jika Dikerok

Kerokan adalah salah satu terapi yang sangat populer dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Di kalangan medis sedniri masih banyak pro dan kontra mengenai kerokan.



Meski demikian, kerokan harus dilakukan secara hati-hati, karena selain diyakini memiliki manfaat ternyata juga punya efek negatif, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat.

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat melakukan kerokan adalah mengenali daerah-daerah yang boleh dikerok. Kerokan yang dilakukan di wilayah tertentu atau dilakukan dengan cara yang sembrono bisa berakibat cukup buruk. Biasanya dimulai dari bagian dalam punggung atau tepatnya dibagian samping ruas tulang belakang hingga kebagian luar.

Faktor yang lain yang patut diperhatikan adalah arah kerokan tidak boleh bolak-balik. Hal tersebut dikarenakan bisa melukai kulit.
Sebagian orang berasumsi jika cepat sembuh ketika yang dikerok adalah bagian tubuh yang sakit. Ternyata itu salah, karena bagian tubuh yang paling ampuh adalah bagian punggung, karena dibagian tubuh ini terdapat jalur pembuluh darah yang ada ditubuh.

Bagian tubuh yang sangat dilarang untuk dikerok adalah leher, terutama leher bagian depan. Hal tersebut dikarenakan pada wilayah tersebut terdapat tulang rawan yang merupakan penyangga utama sistem pernafasan. Selain itu, di tempat tersebut juga terdapat syaraf-syaraf penting yang jika rusak bisa menggangu kesehatan.

Selanjutnya, wanita hamil juga tidak diijinkan untuk melakukan kerokan. Akibatnya cukup membahayakan bagi kandungan, yakni bisa melahirkan secara prematur. Hal itu dikarenakan saat seseorang di kerok produksi zat ‘cytokines’ (Zat anti Peradangan) dalam tubuh akan meningkat , hal ini bisa memicu kontraksi pada kandungan yang terjadi sebelum waktunya.

Nah, sebaiknya berhati-hati jika melakukan kerokan. Selalu perhatikan hal-hal yang tidak diperkanankan agar tidak berdampak buruk. Jika salah, alih-alih jadi sembuh dari sakit, bisa-bisa malah tambah bermasalah kesehatannya.

No comments:

Post a Comment