Persaingan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten tahun 2017 sudah terlihat gaungnya. Sejumlah politikus saat ini memulainya dengan menjajaki pasangan duet, hingga mendaftar ke partai sebagai kendaraan politik.
Satu hal yang menarik dari Pilgub Banten ini adalah, bakal majunya dua politikus dari keluarga besar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Keduanya adalah sang adik ipar Tubagus Haerul Jaman dan anak sulung Andika Hazrumi.
Jaman merupakan kader Partai Golkar. Dia saat ini menjabat sebagai wali kota Serang hingga tahun 2018. Sebelumnya, dia wakil wali kota Serang untuk periode 2008-2011.
Tahun ini, dia memutuskan untuk mendaftar sebagai bakal calon peserta Pilgub Banten dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia bahkan sudah menjajaki duet dengan calon incumbent Rano Karno.
"Iya masih dalam penjajakan saat ini, tapi belum bisa dibilang pasti, belum," ujar Jaman, Selasa (9/3).
Jaman tidak menampik bahwa keluarga besarnya saat ini memang berobsesi ingin menyapu bersih posisi kepala daerah di Banten.
Ditanya perihal langkah politik sang keponakan yang sudah banyak berkampanye secara tertulis, seperti baliho, Jaman menuturkan bahwa keputusan siapa yang maju itu nantinya tergantung keluarga.
"Ya itu pasti melihat peluang, siapa yang bagus, nanti persoalan keluarga yang memutus," terangnya.
Meski ada dua kandidat dari keluarga besar Atut, Jaman mengakui hingga kini memang belum diputuskan siapa nantinya yang bakal maju dan harus terpaksa mengalah.
"Belum, itu persoalan keluarga untuk dimusyawarahkan. Keluarga kami sudah berpesan agar jangan sampai bentrok," bebernya.
Sama dengan sang paman, Andika Hazrumi juga memilih PDIP sebagai kendaraan politik. Siang kemarin, dia mengembalikan formulir pencalonan bakal calon gubernur dan wakil gubernur ke DPD PDIP Banten di Kota Serang.
Dalam pengembalian tersebut, Andika yang merupakan kader partai Golkar tidak mendaftarkan diri sebagai cagub maupun cawagub. Dia lebih menyerahkan sepenuhnya ke DPD PDIP, untuk diproses siapa yang layak untuk menjadi cagub maupun cawagub.
"Kalau ditanya Banten satu atau dua, kita lihat prosesnya saja, karena saya serahkan semuanya kepada DPD PDIP. Kita tunggu saja hasilnya ya," kata Andika.
Yang membedakan dari sang paman, Andika diketahui belum memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. Karir politiknya dimulai di tahun 2009, kala itu dia merupakan anggota DPD. Kemudian di Pemilihan Legislatif kemarin, dia kembali melenggang ke Senayan sebagai anggota Komisi III DPR.
Sejak memutuskan bakal maju di Pilgub Banten, Andika mulai eksis tampil di hadapan publik. Seperti akhir Januari kemarin, dia menghadiri acara pelantikan ketua DPC Hanura Kabupaten/Kota se-Banten. Setelah itu hadir di acara Rakorwil PKS.
Kala itu, Andika mengaku kedatangannya hanya sekedar silaturahmi. Menurutnya silaturahmi yang dilakukan sah-sah saja, dan tidak menabrak aturan partai. "Ini silaturahmi saja, silaturahmi kan boleh-boleh saja dengan siapapun juga," katanya waktu itu.
Sebagaimana diketahui, banyak kepala daerah di Provinsi Banten diduduki oleh keluarga Atut. Sebut saja sang adik Ratu Tatu Chasanah sebagai Bupati Serang, adik ipar Airin Rachmi Diany sebagai Wali Kota Tangerang Selatan dan ibu tiri Heryani sebagai Wakil Bupati Pandeglang.
No comments:
Post a Comment