Sunday, March 13, 2016

Jelang Pilkada DKI 2017, Ahmad Dhani Panen Bully-an

Musisi Ahmad Dhani menyatakan siap untuk maju dalam bursa calon gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2017. Dia tidak gentar meski sering dibuly di media sosial (medsos).

"Kalau yang bully kan timnya Ahok. Biasa aja. Semua yang dianggap berat oleh Ahok pasti dibully," kata Dhani di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).

Netizen mulai ramai berkomentar ketika Dhani mantap akan masuk dalam bursa cagub DKI. Dhani juga menduga Ahok bakal memamerkan kesuksesannya memimpin DKI dalam kampanye mendatang. Dia mengenalkan istilah 'preketek' sebagai ketidakpeduliannya.


Ternyata, Dhani memilih istilah itu hanya karena kemiripan bunyi saja dengan istilah yang menjadi konteks diskusi, yakni istilah 'track record'. Istilah 'preketek' lalu mendapat respon beragam di masyarakat. Namun, Dhani mengaku tidak mempersoalkan adanya pro-kontra soal istilah itu.

"Ya pro-kontra terserah, enggak apa-apa, yang jelas ya saya kan menengarai ada kampanye bahwa untuk menjadi gubernur itu harus punya track record. 'Preketek' Bahasa Jawa," ujar Dhani di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2016).

Dhani menggunakan istilah 'preketek' itu usai bertemu dengan bakal cagub DKI lainnya, Yusril Ihza Mahendra. Saat itu, Dhani sedang membahas soal pentingnya track record alias rekam jejak sebagai parameter kualitas cagub. 'Preketek' adalah istilah slang Bahasa Jawa bisa dimaknai sebagai 'tidak percaya' atau juga 'tidak peduli'.

No comments:

Post a Comment