Bersikap ceplas ceplos dan cenderung tempramental inilah karakter dari seorang Ahok.
Namun, di balik kegalakannya tersebut juga tercermin ketegasannya seorang pemimpin yang membela rakyat kecil di Jakarta.
Hal ini bukan hanya omongan semata namun sudah dibuktikan dalam berbagai macam perkara yang ada di Jakarta. Oleh karena itulah kali ini hatree.net akan mengulas kisahnya! Simak ya!
1. Penggali Kubur
Mereka adalah Erwin Kurniawan, Tedi Suhendi, Endang S, dan Uci Sanusi.
"Dulu gaji kami hanya Rp 300 ribu per bulan. Alhamdulillah, sekarang digaji sesuai UMR Jakarta. Terima kasih Pak Ahok lanjutkan program PHL ini. Salam untuk Pak Ahok".
Sebelum Pemprov DKI Jakarta menerapkan sistem kontrak kerja langsung dengan sistem pekerja harian lepas (PHL), mereka dulunya bekerja di bawah perusahaan outsourcing.
Beruntung, belum lama ini Pemprov DKI Jakarta menghapus sistem outsourcing.
Di bawah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sistem outsourcing dihapus menjadi kontrak kerja dengan sebutan pegawai harian lepas (PHL).
Saat ditanya apakah gajinya sekarang sudah sesuai yang dijanjikan Ahok yakni UMR DKI Jakarta sebesar Rp 3,1 juta, mereka membenarkan.
Hanya saja, pada Januari dan Februari ini, gaji mereka telat dibayarkan.
2. Tukang Sapu
Di mata sebagian warga Jakarta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tetaplah pemimpin yang diidam-idamkan. Soalnya, mereka merasakan adanya perubahan ke arah yang lebih baik di Jakarta.
Seperti yang dirasakan Syahroni, petugas kebersihan di kawasan Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, merasa kesejahteraan hidupnya sekarang jauh lebih baik.
"Ya kalau dia (Ahok) maju lagi sebagai gubernur saya setuju mbak. Karena, sejak dia jadi gubernur lapangan kerja jadi lebih mudah. Contohnya saya, dulu saya ini cuma pekerja kontrak di PT gitu. Sekarang saya udah kerja sama dinas DKI, gaji juga naik. Jadi saya dukung beliau kalau nyalon lagi. Tapi lihat nanti ke depanlah mbak," kata lelaki berusia 57 tahun kepada Suara.com, Rabu (9/3/2016).
Bagaimana kalau Ahok nanti kalah di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, warga Rawabelong itu berharap jangan sampai itu terjadi.
3. Warga Kampung Pulo
Salah satu warga, Onin mengatakan, perbedaan yang paling utama adalah tidak banjir lagi. Warga bisa tidur dan beraktifitas dengan nyaman tanpa perlu khawatir banjir datang.
Warga berharap rusun yang mereka tempati saat ini menjadi hak milik, bukan lagi sewa seperti saat ini. “Kami maunya jadi hak milik, supaya lebih enak. Kami terima kasih buat Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama),” katanya
4. Pasukan Oranye (PPSU)
Petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU) mengkhwatirkan kesejahteraan mereka apabila Basuki Tjahaja Purnama tidak lagi menjabat gubernur DKI Jakarta.
"Sekarang nasibnya enak, kesejahteraan jadi PPSU meningkat. Tetapi enggak tahu kalau Ahok udah enggak menjabat bagaimana, kita masih ada atau enggak," ujar petugas PPSU Winarto (36) kepada Kompas.com di Jakarta, Rabu (30/12/2015).
5. Pak Ogah
Mantan Bupati Belitung Timur itu berharap, pekerjaan ini mampu memberikan penghasilan baru yang lebih layak. Upaya itu juga untuk menghapus keberadaan tukang parkir liar dan Pak Ogah, yang dianggap meresahkan para pengendara.
"Kita mulai rekrut yang mau kerja saja. Karena makin lama dia (Pak Ogah dan tukang parkir liar) enggak bisa kerja lagi. Pak Ogah resmi kita udah banyak," jelas Ahok.
Saat ini Ahok telah mempekerjakan 1.400 Pak Ogah 'resmi', untuk membantu mengatur lalu lintas. Keberadaan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI itu, diharapkan mampu menghilangkan keberadaan Pak Ogah yang berkeliaran di jalanan Ibu Kota.
6. Warga Rusunawa
Ternyata ada rasa khawatir di benak para penghuni rusunawa di Jakarta. Mereka takut diusir kalau Ahok tak lagi menjabat DKI-1.
Lalu, bagaimana tanggapan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama atau Ahok soal kekhawatiran warga ini?
Usai tawanya berlalu, Ahok menjelaskan mereka yang tinggal di rusunawa dibuatkan KTP yang sesuai alamat rusun yang ditinggalinya. Sehingga, kalaupun dia tak lagi menjabat, warga rusunawa punya bukti bahwa mereka berhak menghuni rusun yang sudah disediakan Ahok
No comments:
Post a Comment