Sunday, December 11, 2016

Stiker ‘ Saya Benar-Benar Keluarga Miskin’ Ini Dianggap Tidak Manusiawi

Pemerintah Kabupaten Banyumas membuat stiker untuk keluarga yang akan mendapakan beras miskin namun tulisannya mengundang kontroversi. Kalimat yang tertulis dalam stiker warga miskin itu dianggap terlalu berlebihan oleh beberapa tokoh masyarakat di Banyumas.



Dalam stiker berwarna merah dengan kop Pemerintah Kabupaten Banyumas tersebut, bertuliskan ‘Saya Benar-benar Keluarga Miskin yang layak menerima Beras Miskin (Raskin)’.

“Sebenarnya cukup menyebutkan penerima raskin saja sudah cukup. Tidak perlu penegasan-penegasan macam itu,” jelas Sekretaris Komisi D DPRD Banyumas, Yoga Sugama, seperti dilansir Today.line.me.

Kalimat didalam stiker itu dianggap terlalu berlebihan dan banyak pihak yang tidak setuju jika stiker itu ditempelkan di rumah warga-warga miskin.

Namun, Sekretaris Komisi D DPRD Banyumas, Yoga Sugama menjelaskan jika kebijakan tersebut dibuat akan penyaluran raskin tepat pada sasaran.
Karena selama ini kita ketahui banyak pemerintah desa, RT dan RW yang membagi-bagikan jatah beras raskin kepada warga yang tidak hanya miskin tetap juga pada warga yang tergolong mampu.

Sedangkan menurut Dosen Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Tri Wuryaningsih, tulisan stiker tersebut kurang humanis dan terbilang sangat menyakiti perasaan warga miskin.

ʺTanpa harus membuat pengakuan bahwa ʼSaya Benar-Benar Miskinʼ, warga miskin berhak untuk menerima raskin, jadi tidak seharusnya mereka dipermalukan seperti itu,ʺ ujarnya.

Dia juga mengaakan jika pihaknya sangat setuju dengan pemasangan stiker tersebut untuk memantau distribusi raskin. Namun, dia mengungkapkan jika seharusnya stiker dibuat dengan bahasa yang lebih halus dan tidak menyudutkan.

ʺSebenarnya cukup ditulis ʼPenerima Manfaat Raskinʼ, itu sudah mewakili dan tidak perlu menyudutkan warga miskin,ʺ ucapnya.

Namun, Kabag Perekonomian Setda Banyumas, Sugiyanto mengatakan jika pihaknya tidak bisa mengganti stiker tersebut karena semuanya sudah selesai dicetak dan bahkan sudah dibagikan ke kecamatan-kecamatan sebanyak 124.422 stiker.

Sementara itu, untuk kata-kata yang ada didalam stiker sebenarnya dibuat langsung oleh Bupati Banyumas. Pihaknya hanya mengajukan usulan, namun setelah dikoreksi kata-kata yang keluar seperti pada stiker.
ʺKita pengajuannya mengacu ke Kabupaten Cilacap, karena Cilacap menjadi juara dalam pembuatan stiker. Kita ajukan ke Pak Bupati, kemudian yang turun seperti yang tercetak dalam stiker sekarang ini,ʺ jelasnya.

Dalam pengajuakn stiker raskin bertuliskan ʼRumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Raskin 2015ʼ. Namun, setelah dikoreksi oleh Bupati Banyumas kata-katanya menjadi ʼ Saya Benar-Benar Keluarga Miskin Yang Layak Menerima Beras Miskin (Raskin)ʼ.

Sedangkan saat ini beberapa RW sudah memasang stiker tersebut di rumah-rumah warga miskin. Saat ditanya tanggapan mereka, ada yang mengatakan jika itu tidak masalah sama sekali.

Ini pengakuan dari nenek Kasem (60) salah satu warga Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok penerima raskin. Ia mengatakan jika tidak masalah dengan kata-kata yang ada di stikernya selama ia masih menerima raskin.

“Ya tidak masalah (dengan tulisan di stiker), yang penting masih bisa dapat raskin untuk makan,” ujarnya.

Bagaimana menurut kamu ?

No comments:

Post a Comment